Kamis, 30 April 2015

Daun Cabe Jadi Keriting



gue keriting tapi gemesin ga kaya daun cabe kamu, ngeselin... hehehe....
Sahabat kebun cabe pasti tak asing lagi dengan yang namanya daun cabe keriting, -bukan jenis cabe keriting lho tapi daunnya yang keriting- atau sekarang sedang mengalaminya?
Nah di sini saya akan bahas tentang kenapa daun cabe bisa keriting? Dan gimana penanganannya? Di catok kah? Hehehe... becanda.
Bagi pecinta tanam cabe pasti tahu bahwa menanam cabe memiliki banyak sekali keseruan, tantangan, kesenangan, kesedihan dll. Dan daun cabe menjadi keriting adalah salah satu dari berbagai penyebab kesedihan saat bertanam cabe. Penyakit ini dapat berdampak sangat buruk bagi hasil pertanian, karena apabila tidak bisa dalam penanganannya, bisa-bisa petani bisa gigit jari karena panennya gagal total tanpa ada hasil sama sekali.
Penyakit keriting pada daun cabe dapat merusak klorofil sehingga proses fotosintesis tumbuhan tidak maksimal dan berakibat pada terganggunya pertumbuhan serta menurunnya produksi, bahkan tanaman dapat mati secara perlahan, jika terlambat dam megatasinya.

Penyebab Daun Cabe Keriting
Keriting pada daun cabe biasa diawali oleh virus yang terbawa oleh hama thrips / aphid, yaitu kutu / serangga berwarna bening, ukuran tubuh ±1 mm. Suka nempel di daun muda secara bergerombol. Dan akan mengundang datangnya semut akibat cairan manis yang dikeluarkan oleh kutu.
thrips
aphid

mengeluarkan cairan manis

Perubahan yang Terjadi Pada Daun:
1.      Warna menjadi kecokelatan pada pangkal daun sisi bagian bawah
2.      Pengkerutan/kerdil
3.      Melengkung/menggulung ke arah sisi bawah
4.      Daun kaku dan mudah rontok
kecokelatan
daun kerdil

daun melengkung dan menggulung



daun menggulung

Cara Pencegahan Daun Cabe Keriting:
Cara paling ampuh adalah menghalangi datangnya kutu.

Cara Pengendalian Daun Cabe Keriting:
A. Pengendalian Kultur Teknis :
  1. Membuat border atau pagar hidup di sekeliling tanaman cabe untuk menjebak/mengusir kutu. Contoh tanaman yang dapat menjadi pagar yaitu: Tanaman jagung atau bawang yang ditenam lebih dahulu pada sisi paling luar lahan budidaya. Kemudian ditambah dengan memasang pagar berupa plastik setinggi 1,5 – 2 m yang diolesi minyak agar serangga menempel pada plastik. Pemasangan pagar plastik berada di antara tanaman cabe dan jagung/bawang.
  2. Setelah cabe dirasa sudah tidak produktif maka jangan langsung menanam tanaman cabe lagi, selingi dengan tanaman lain terlebih dahulu. (biasa dilakukan pada lahan perkebunan/sawah yang luas kalo pekarangan rumah tergantung yang punya rumah aja deh hehehe)
  3. Melakukan penyemprotan pada tanaman cabai yang terserang dengan air pada pagi dan sore hari. Hal ini dimaksudkan agar serangga tidak aktif untuk berkembang biak. Sehingga tidak terjadi ledakan hama.
B. Pengendalian Secara Organik
Bahan :
Skala luas : 1 kg daun brotowali ( daun-daun yang pahit ), 10 sendok makan kapur, 1 kg kunyit. Atau bisa diperkecil jumlahnya dengan perbandingan seperti contoh.
Cara Buat : ketiga bahan tadi ditumbuk dan diambil airnya lalu dicampur dengan air 30 – 50 liter.
Cara  Aplikasi : disemprot kedauan secara.
Ada juga ramuan2 yang lainya, tapi lain kali aja nulisnya itu juga kalo ada yang request hehehe..
C. Secara Kimia denga Pestisida
  • Bahan kimia yang saya rekomendasikan adalah campuran bahan aktif Abamektin dan Imidakloprit dengan perbandingan bahan 1:1.
(pengalaman pake bhan kimia yang mengandung abamektin saja sudah membantu ko jadi ga perlu campuran yang lain lagi)
  • Jika tanaman cabai sudah terlanjur terserangan dan pertumbuhannya terlihat tidak normal maka setelah serangga dikontrol dengan pestisida maka dilanjutkan dengan penyemprotan hormon pemacu pertumbuhan seperti GA3,  Atonik, atau pupuk  daun.
 cukup ya. tulisan di atas ambil dari sumber dan juga dari pengalaman pribadi. jadi kalo ada yang kurang tepat mohon koreksinya ya... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar